Kondisi ini juga berdampak dengan tidak adanya pedagang kaki lima yang menjual premium.Jika pun ada, harganya cukup mahal, mencapai Rp10.000/liter. Pantauan di SPBU Kotabaru, Martapura, terjadi antrean panjang sehingga mengakibatkan kemacetan lalu lintas di Jalan Lintas Tengah Sumatera.
Untuk menghindari kemacetan yang lebih parah lagi, anggota Polres OKU Timur melakukan penjagaan dan mengatur antrean kendaraan yang akan masuk ke SPBU. Edwar, pengecer BBM, menjelaskan, mereka menjual premium seharga Rp10.000/liter, dengan alasan sulit mendapatkan premium dari SPBU.
Pengecer mengaku, premium yang dijual, diperoleh dari sopir angkutan yang menjual BBM dari hasil antrean di SPBU seharga Rp7.000-8.000/liter. “Sekarang sudah tidak bisa lagi membawa jeriken ke SPBU untuk beli bensin.Ya,kami terpaksa beli dengan sopir dengan harga mahal,â€terang dia.
Sebelumnya, pengelola SPBU 130 di perbatasan OKU Timur-Lampung, Darmawan mengakui, sebenarnya tidak ada masalah dengan persediaan minyak, baik premium maupun solar, terutama di SPBU yang dikelolanya.Yang menjadi persoalan,hanya keterlambatan pengiriman BBM dari Pertamina ke SPBU. ?dadang dinata